Rabu, 18 Maret 2009

Weeww,...Bikin risih aja....

Hadu...mang klo orang diterima kerja ga dikasih buku ato apaa gitu yang isinya peraturan-peraturan mengenai cara-cara berpakaian ato setidaknya batasan-batasan yang ga boleh dilanggar waktu milih baju bwt dipake di tempat kerja?? Klo emang perusahaan2 ato institusi yg ada di indonesia mau ngeluarin duwit 'cuma' bwt bikinin buku kya gituan pasti deh ga bakal tk liatKejadian ini kira-kira ak liat 2 minggu yang lalu..

lokasinya di perpustakaan tempatq kuliah..Hari itu tuh sebenernya hari yang biasa2 aj..nothing special gitu..Selese kul ak sm anak2 mutusin bwt ke perpus, tujuan awalnya c ngerjain tugas peper utilitas,tapi,begitu masuk perpus n baru aj ak naroh tas di loker,,pandangan mataq langsung terpaku ke arah Salah satu mba2 pegawai perpus yang selama ini emang dikenal cukup jutek sama anak2 n biasa duduk ngawasin kehidupan perpus dengan hilir-mudiknya orang-orang yang seliweran,,
Bukan karena tiba2 dy berubah jadi murah senyum ato tiba2 mukanya berubah innocent kya bayi yang belum punya dosa, tapi itu semua gara-gara baju shoking pink yang dy pake..
Ak c ga masalah sama warna shocking pink itu (yah,walopun klo mw sok2an jadi komentator mode tu warna jg super duper ga sinkron banget sama kulitnya c mba2 yang bisa dibilang coklat tua eksotis2 gimanaa gitu..hweke..tapi y sutrah lah..:)
Keherananq lebih tepatnya tertuju sama potongan baju c mba2 yang kata anak2 jaman sekarang tu agak 'berle' alias berlebihan rendah n terbukanya di bagian 'atas' sono! n dengan suksesnya bikin orang2 terutama co2 yang tadinya punya itikad baik bwt belajar ato sekedar baca2 buku di perpus bwt nambah kemampuan otak tapi malah justru keganggu konsentrasinya sama pemandangan yg sangt amat enggak layak bwt di pandang mata ituhh
Tau kan 'di baju bagian depan-atas' tu maksutnya apa?=)

Haduh...bener2 deh...kata orang2 kampus tu tempatnya orang-orang berpendidikan belajar n nyari ilmu..Tapi klo baru masuk perpustakaan udah disuguhin 'ilmu2 hitam' kya gituan gimana bangsa indonesia bisa pinter coba?? Ini baru satu contoh nyata satu pegawai di perpustakaan jurusanq,,moga2 mba2 perpus maupun pegawai2 di institusi pendidikan lainnya ga nyontoh hal ini yaa....

n bwt ketua jurusan ato siapapun yang berwenang ngingetin oknum mbak2 perpus itu,,minta tolong dunk...bilangin..ingetin...klo perlu bliin baju yang emang sopan n seharusnya di pake bwt orang-orang kerja..Risih euy ngliatnya....Hiiiyyy...Kampus oke kok punya pegawai kya gitu dibiarin aj?
hehehe....

bwt c mbak perpuz: "pizzz mbak....ini bwt kebaikan generasi muda indonesia...^^"
.....*.*....

Senin, 02 Maret 2009

Contemporary Digital Design

Teknik penggambaran dan presentasi sebuah karya arsitektur saat ini semakin mendekati ke arah masuk menjadi bagian utama dalam proses mendesain. Tentu saja menjadi penting untuk dapat menunjukkan akan seperti apa bangunan itu nantinya secara realistik. Penggambaran dan demonstrasi singkat tentang bagaimanakah sebenarnya ide yang dimiliki designer akan semakin memperjelas ide designer tersebut untuk disampaikan kepada orang lain.
Semakin lama teknik memvisualisasikan ide semakin beragam. Seringkali teknik yang digunakan designer adalah dengan menggabungkan beberapa macam cara/teknik presentasi untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin mendekati apa yang ia pikirkan. Namun,pada kenyataannya seringkali apa yang sudah dibuat secara 3D pada komputer kadang melenceng cukup jauh dengan bangunan yang akan dihasilkan nantinya. Yang membuat perbedaan-perbedaan itu antara lain perkiraan jatuhnya cahaya dan bayangan yang dihasilkan,perbedaan warna antara gambar dan material bangunan sesungguhnya,dll. Sehingga dapat disimpulkan dalam hal arsitektur digital ini bukanlah masalah "apakah image itu tampak realistik" tetapi "untuk tujuan apakah gambar tersebut dibuat"

Era digital design
Dengan kemajuan teknologi yang telah ada saat ini, sebenarnya kita semua yang berkecimpung di dunia arsitektur dan design mempunyai lebih banyak kesempatan untuk out of the box, mencoba inovasi-inovasi baru yang masih belum di jamah sebelumnya oleh orang lain dan meninggalkan teori-teori arsitektur yang konvensional. Walaupun begitu, teknologi ini bagaimanapun tetap harus disikapi secara kritis terutama mengenai kelebihan dan kekurangan dari bangunan yang dihasilkannya. Perlu diingat bahwa tantangan untuk out of the box juga memiliki resiko besar,terutama menyangkut masalah kekuatan konstruksinya karena bentuk bangunan dari hasil produk digital arsitektur biasanya memiliki bentuk yang banyak dikatakan orang 'neko-neko'.

manual vs digital
Kemampuan menggambar manual (free hand) bagi seorang arsitek tetap mutlak diperlukan dan wajib dijadikan ketrampilan dasar seorang arsitek,kemampuan dalam memanfaatkan sofware digitallah yang mendukung kemampuan dasar tersebut. Digital mampu mengembangkan berbagai ide yang sulit dikerjakan dengan manual, walaupun begitu,pilihan untuk menggunakan perangkat digital maupun tetap mengandalkan free hand skill tetap diserahkan kembali kepada masing-masing individu arsitek untuk memilih manakah yang paling baik ia gunakan dalam setiap pengerjaan projectnya.
Dengan sofware, penggambaran bentuk ruang secara 3D dapat lebih hidup walaupun bentukan ruang yang diciptakan 'neko-neko' sehingga mempermudah klien untuk menerima masukan ide dari designer. Kelebihan lainnya, pada saat presentasi dengan menggunakan virtual hasil komputerisasi, designer dapat dengan mudah mengubah sudut pandang dan ketajaman gambar (zoom-in atau zoom-out).
Aspek konstruksi yang selama ini dianggap saling bertentangan dengan design kini juga dapat diselaraskan bahkan saling mendukung.

Kelebihan dan kekurangan dari fasilitas digital ini seharusnya dapat memperkaya kita dan menjadi motivasi kita semua untuk terus berkarya dan pastinya jangan pernah takut untuk berpikir 'out of the box'